Dear my Desember,
Berdebar rasa jantung kian memuncak
bola-bola mata yang seakan melalak mencari-cari sesuatu yang tak tau pasti hasilnya
bersama ibuku , ku ayunkan kaki menuju aula penerimaan rapor semster pertamaku selama menginjakkan kaki di bangku kelas 3 smk.
dak.duk.dak.duk
otakku mulai membeku
simpang siur suara kesedihan bahkan kebahagiaan merona di setiap wajah orang tua para siswa
semakin aku dan ibuku memasuki ruangan keramat penentu nilaiku berada
semakin jelaslah sesosok pemberi nilai itu menghantui pikiranku
okay , akhirnya kami berdua masuk
kulihat ibuku yang menyambut tangan pak guru wali kelas ku
dengan senyum khas diraut wajahnya
1 menit
2 menit
3 menit
4 menit
mereka belum juga selesai berbicara
dan setelah beberapa menit berlalu ,
akhirnya ibuku selesai juga berbicara
tanpa basa-basi
yap , muka yang tadi merona berubah menjadi cemberut
dalam hati berasa sudah tidak enak
dan yah begitulah
ternyata aku kalah sama para sahabat.sahabaku
malu ?
iya , sejujurnya malu
tapi , apalah daya
mau digimana pun juga semua sudah terjadi
hari ini , adalah sebuah pelajaran yang bakal aku ingat
bahwa persaingan ya persaingan
tak pandang bulu untuk meraihnya
bodoh bisa pintar dan pintar bisa bodoh
orang pintar + licik bisa juara
orang bodoh + cerdik bisa juara
yayayaya
sungguh sungguh menyesal
seperti kata ibuku
"oranglain dapat nangkanya , aku dapat getahnya"
Love,
Nurharsima
22 Desember 2011
No comments:
Post a Comment